Kamis, 02 April 2009

Tips Belajar Bahasa Inggris

Berikan perhatian yang khusus pada bagian seperti dibawah ini:

Tips untuk Listening:

Yang paling penting adalah kebiasaan mendengar. Hal ini tidak mudah dilakukan dan hanya bisa ditingkatkan dengan latihan. Mulai sekarang, tutuplah bagian bawah layar TV kalau menonton film barat agar tidak terbiasa membaca terjemahannya. Atau kalau punya DVD, biasakan menonton DVD film barat dengan subtitle (terjemahan) Bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia sehingga kita akan mendengar sambil membaca sebuah kalimat dalam Bahasa Aslinya. Ini sangat membantu.
Satu hal yang sangat penting, mendengar adalah persoalan kemampuan dan empati. Banyak orang yang tidak bisa mendengar, bahkan dalam bahasa ibunya. Jika kita apriori atau tidak berempati kepada topik yang dibicarakan, kita tidak akan mendengarkan dengan baik. Mendengar adalah juga persoalan mengendalikan ego.
Untuk bagian I (melihat foto), biasanya cukup jelas. Biasanya hanya ada satu jawaban yang jelas-jelas benar dan yang lainnya jelas keliru atau tidak ada hubungannya. Dalam hal ini perhatikan foto dan apa kegiatannya atau kondisi yang terjadi. (lihat contoh di website).
Untuk bagian II (Question-Response), perhatikan pertanyaan atau pernyataannya. Biasanya seputar waktu, tempat, siapa, dan konfirmasi (question tag). Kadang bisa juga pertanyaan why. Tapi yang penting adalah bahwa di sini tidak terlalu diperlukan kemampuan untuk menjawab pertanyaan yang sulit tetapi lebih pada mencocokkan jawaban yang paling masuk akal. Misalnya jika ada pertanyaan where, tentu kita tidak akan menjawab terkait siapa dan waktu.
Untuk bagian III (percakapan singkat). Ini tidak mudah tetapi bukan tidak mungkin. Kalau memungkinkan, baca dulu pertanyaannya sebelum percakapan dimulai sehingga kita akan memiliki gambaran isi percakapannya. Setelah itu, “lupakan” pertanyaan dan fokuslah pada percakapan. Nikmati percakapan tersebut seakan kita terlibat. Masalah sering muncul karena kita khawatir tidak akan mengerti dan tidak menikmati percakapan sehingga perasaan khawatir mengalahkan segalanya. Sekali lagi ini tidak mudah, tetapi dengan latihan, akan ada kemajuan.
Untuk Bagian IV (mendengarkan monolog/kuliah/talks). Ini bahkan lebih sulit dari 3, tipsnya hampir sama.

Tips untuk Reading

Tidak ada tips yang lebih ampuh untuk ini selain rajin membaca.
Part V: Incomplete Sentence. Di sini perlu pemahaman grammar dan penguasaan vocabulary.
Part VI: Text Completion. Kalau pada Part V kita harus melengkapi sebuah kalimat, pada part VI kita harus melengkapi teks atau paragraf. Tidak banyak tips untuk ini kecuali kita mengerti kosa katanya dan konteks kalimatnya. Perlu banyak belajar untuk ini.
Part VII: Reading Comprehension. Kalau bacaannya berupa kumpulan paragraf, baca kalimat pertama dan terakhir setiap paragraf dan pahami. Ingat, pahami, bukan sekedar dibaca. Kemudian baca pertanyaannya sehingga kita akan memperoleh gambaran di paragraf mana kira-kira jawabannya. Kadang kita tidak perlu membaca semua bacaan kecuali kita adalah seorang pembaca cepat dengan pemahaman di atas 90%. Saya tidak termasuk tipe itu
Tips untuk Speaking
Sampai kini saya meyakini bahwa berbahasa asing, terutama berbahasa Inggris adalah persoalan ‘gaya’ dan ‘ajum‘. Jika seseorang memiliki tingkat ke-gaya-an yang sangat rendah atau dengan kata lain dia adalah penganut pepatah lama “de ngaden awak bisa depang anake ngadanin” (jangan merasa bisa, biarlah orang lain yang menilai), saya khawatir orang tersebut tidak akan bisa berbicara Bahasa Inggris dengan baik. Kita perlu sedikit ajum dan gaya untuk bisa berbicara Bahasa Inggris. Percayalah bahwa kita harus memaknai pepatah lama nenek moyang kita dengan sangat proporsional. Jangan telan mentah-mentah dan berkreasilah.
Jika kita merasa tidak lancar berbicara, ngomonglah dengan pelan. Tidak terburu-buru untuk menyembunyikan kelemahan pengucapan kita. Banyak orang melakukan ini. Untuk bisa berbicara yang baik, kita harus menjadi pendengar yang baik. Belajarlah dengan serius soal pronounciation karena ini memang perlu dipelajari. Jangan terlalu percaya bakat, semua ada caranya. Dengarkan film bahasa Inggris dan perhatikan bagaimana penutur asli berucap. Ini tidak mudah dan sayapun yang sudah belajar bahasa Inggris lama dan tinggal di LN bertahun2 tetap mengalami kesulitan soal ini. Hal ini akan lebih bermasalah lagi kalau kita merasa malu berbicara.
Lakukan latihan. Buatlah pasangan yang menjadi penanya dan kita menjawab. Ini memang tidak mudah dilakukan oleh orang yang sudah senior terutama di Bali. Selalu ada keengganan belajar sesuatu, dan ada perasaan koh (enggan) melakukan sesuatu sesuai petunjuk. Kita terlalu mudah berucap “nah de je bes serem” (sudahlah, jangan terlalu dibuat rumit). Kalau kita ingin bisa, lakukan sekarang. Tinggalkan rasa enggan, lupakan kecanggungan. Semua orang perlu belajar, biarpun dari orang orang yang lebih muda sekalipun.

Tips untuk Writing

Ada orang pintar mengatakan, jangan bermimpi bisa menulis dengan baik dalam bahasa asing jika belum bisa menulis dalam bahasa ibu. Pernyataan ini kelihatan menakut-nakuti tapi benar adanya. Menulis adalah persoalan kemauan mengekspresikan diri, dalam bahasa apapun itu. Ada orang yang begitu di depan komputer atau buku akan berdiam diri berjam-jam tanpa bisa memulai. Memulai selalu sulit. Kalau menurut saya, menulis adalah persoalan kebiasaan dan latihan. Sebelum bertanya apakah kita bisa mendapatkan skor TOEIC yang tinggi untuk writing, tanyakanlah seberapa sering kita menulis dalam hidup? Kita menjumpai hal-hal menarik dalam hidup setiap detiknya tetapi jarang sekali tergerak untuk menuliskannya. Ini masalah kebiasaan.
Kembali kepada TOEIC, untuk beberapa pertanyaan Writing di awal (1-7) yang umumnya mendeskripsikan gambar atau menjawab pertanyaan, tidak banyak yang bisa diberikan tipsnya. Tetapi kalau untuk pertanyaan nomor 8 (essay), saya punya jawabannya. Kira-kira seperti yang saya percakapkan dengan seorang kawan di bandara beberapa waktu lalu.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar